Makan Malam Part 2
"Mau ngomong apa sih?" tanyamu berulang kali sambil menyendok sesuap
hidangan laut. Kau ribut sekali seperti anak kecil yang bertanya mengapa ikan
tidak tidur. Berulang kali kujawab, setelah
makan ya. Aku tak ingin nafsu makanku hilang seketika. Kau kembali
mengoceh, tentang apa saja. Bercerita dari Sabang sampai Merauke. Beberapa
mungkin tak kau ceritakan kepada siapapun. Karena akulah teman terdekatmu.
Piring kami sudah licin tandas. Kau makan dengan lahap seperti biasa.
Jantungku mulai berdebar. Saatnya memenuhi janji. Kutarik napas panjang,
kubuang perlahan. Kutarik lagi, kubuang lagi. Sial, sulit sekali ternyata. Kau hentikan
ocehanmu. Menunggu. Menghadirkan hening yang semakin sulit bagiku. Tak perlu
kutuntaskan hingga kalimat terakhir saat kudapati perubahan wajahmu yang mendadak
layu. Kau lempar pandangan ke bawah. Seakan piring yang sudah licin itu jauh
lebih menarik dibanding kenyataan yang kusajikan.
Ibarat berlari, aku tak mengawali dengan pemanasan, juga tak mengakhiri
dengan pendinginan. Langsung berlari sekencang-kencangnya. Kata-kataku
kehilangan kelenturannya. Aku tak berhasil menyampaikan semua yang harus
kusampaikan. Yang telah kulatih berulang kali. Yang kuhafal mati. Bukan karena
gugup, melainkan tak kuasa mendapati kelabu yang bergelayut di matamu. Kedua
bola mata yang seakan berteriak, tolong
hentikan, aku tak ingin mendengarnya. Kau masih terpaku. Kini kau lempar
pandangan ke samping. Tak ingin menatapku sama sekali.
Baiklah, ini saatnya. Segala kemungkinan telah kudaftar bagai menceklis
barang belanjaan. Aku siap dengan apapun yang akan terjadi. Seandainya kau
marah besar, seandainya kau tertawa keras, seandainya kau kecewa, atau mungkin langsung
pergi. Skenario terburuk sudah kusiapkan. Dan itu semua tak keluar dalam ujian
yang sesungguhnya.
Kau diam, lalu mengalihkan pembicaraan. Mengoceh dari Sabang sampai
Merauke. Tak menanggapi barang satu kata pun. Sebongkah keberanian yang susah
payah kususun. Demi Tuhan, ini skenario yang paling menyakitkan.
Bekasi, 15 November 2014
Suka sama tulisan lo!!
ReplyDeleteBanyak2 nulis ya :D
hai there, I also hope I could write more recently, thanks for your support :)
Delete