Saga untuk Sagu dan Garam
Agustus lalu
saya mengikuti kegiatan “Kawan Cerita”. Sebuah wadah menebar inspirasi melalui
surat yang dikirim untuk adik-adik di Sorong Selatan (Sorsel). Surat yang
terpilih akan diteruskan kepada adik-adik Sorsel dan si penulis surat akan
mendapat balasan. Seru sekali, bukan? Sejak mendapat email bahwa surat saya
terpilih (bulan September), saya menunggu-nunggu balasan dari adik-adik
menggemaskan disana. And here it is! Dua hari lalu saya mendapat email dari
Kawan Cerita yang berisi sebuah surat untuk saya. Surat balasan dari seorang
adik manis bernama Petronela Karesago di Saga. And I couldn’t hold my tears
(haha, lebay). Bahagia sesederhana ini ya :’)
Surat
yang saya kirim untuk adik-adik Sorsel bisa baca disini.
Dan di bawah
ini surat balasannya. Terima kasih, Nela. Balasan dari kamu sungguh mood booster buat kakak. Semoga suatu hari kakak bisa main ke
Saga!
Halo kakak Gita, Idaga Nasito (selamat Pagi)!
Perkenalkan, namaku Petronela Karesago. Nama
panggilanku Nela. Sedangkan Karesago nama margaku. Saya tinggal di kampung
kecil bernama Saga. Saga dikelilingi oleh aliran sungai besar, airnya payau dan
banyak pohon nipah di sekelilingnya.
Jika kakak bercerita tentang bumbu masak, maka saya
akan menceritakan sedikit tentang Saga. Saga berarti Sagu dan Garam. Jaman dulu
nenek moyang kami masih menukar sagu dengan garam, sehingga kampung kami diberi
nama Saga.
Nah, saya akan menceritakan sedikit tentang cita-cita
saya. Saya ingin menjadi ibu guru karena itu saya harus belajar dengan giat,
dengan sekuat tenaga, sehingga saya bisa mencapai cita-cita. Sebelum saya
belajar, saya berdoa dulu, sehingga Tuhan kasih kepintaran untuk saya, saya
sudah SMP kelas VIII.
Nah kak, saya akan bercerita tentang keindahan di
kampung. Di kampung saya banyak pohon-pohon yang indah, ada pohon sagu, dan
pohon bakau, dan pohon nipah di pesisir pantai (masyarakat biasa menyebut
pinggir sungai itu pinggir pantai). Suatu saat nanti kalau kakak jalan-jalan,
kakak bisa ke kampung saya yang bernama Kampung Saga. Nanti kakak bisa lihat
keindahan di kampung saya.
Sekian dulu ya cerita saya. Apa kakak tertarik dengan
cerita saya?
Salam manis, semoga sukses selalu.
Adik Petronela
Thank you dadah.
Comments
Post a Comment