Timur Punya Cerita: Menarilah!
Originally posted on Instagram
Ada satu hal unik dan berbeda dari acara pernikahan di Atambua-dan juga hampir semua daerah di NTT.
Ada satu hal unik dan berbeda dari acara pernikahan di Atambua-dan juga hampir semua daerah di NTT.
Kalau di
kota seperti Jakarta, tiba di lokasi acara, salaman sama pengantin, makan,
bersua dengan yang lain (kalau ketemu yang kenal), kadang foto bersama, lalu
pulang. Disini berbeda. Tiba di lokasi, salaman sama pengantin, makan, lalu
DANSA! Teman saya bilang kebiasaan ini sedikit banyak terpengaruh dari Portugis
yang dulu pernah menjajah tanah Timor.
Jangan tanya
seberapa besar saya menyukai dansa saat acara kawinan di NTT. You don't wanna
miss this, bro! Awal awal datang ke acara, saya hanya menonton dari bangku
ketika para tamu (termasuk teman-teman kantor) mulai turun ke lantai dansa.
Langkah ke kanan, langkah ke kiri, putar sana, putar sini. Kok seru ya. Lama
lama ingin coba. Saya bilang ke teman saya (salah satu staf kantor), "Kak,
beta mau coba, tapi sonde bisa, kasi ajar dulu e."
Sedikit dag
dig dug waktu pertama kali dansa. Takut injak kaki partner. Setelah kursus
singkat, ketukan kakinya ternyata tidak begitu sulit. Ada berbagai macam
ketukan kaki, tinggal kesepakatan dengan partner sebelum mulai bagoyang.
Sebenarnya, untuk perempuan, dansa itu lebih mudah karena pihak perempuan
tinggal mengikuti arahan tangan laki-laki untuk gerak ke kanan dan kirinya. Wes
lah, aman!
Biasanya
pesta pernikahan disini berlangsung sampai pagi. Dansanya juga ya sampai pagi,
hahaha. Seru toh? Dansanya ga pake acara baper ya. Pria manapun yang
menghampiri seorang wanita untuk meminta berdansa, harus diterima. Kalau wanita
menolak, bisa berujung ribut dan baku hantam. Karena menari hanya untuk
meramaikan acara dan bergembira bersama ya toh, tak perlu libatkan rasa. Nah,
tapi kalau di acara tu ada kakanona yang kakadong suka, boleh lah ko coba ajak
dansa.
So, shall we
dance?
#wheninatambua
#timurpunyacerita
Menarilah dan terus tertawa... |
Comments
Post a Comment