Tentang Doa
Sebuah percakapan dengan teman pria. Gita: Tau ga kado paling romantis? Teman: Cincin. Gita: Doa. Saya selalu menganggap bahwa doa adalah kado paling romantis. Mengapa? Sebab di antara puluhan doa yang terpanjat, yang kebanyakan untuk diri sendiri, kau masih ingat orang lain. Kau sediakan ruang dan waktu untuknya tanpa ia tahu. Kau memilih untuk sedikit tidak egois dan berharap orang lain juga berbahagia. Insight ini datang kepada saya melalui seorang teman, sebut saja Raf. Dulu Raf dan saya sering bertukar cerita karena kami punya minat yang sama. Ada satu hal yang menarik di mata saya ketika berbincang dengannya. Raf selalu mengucapkan kata-kata baik dan berdoa; “Semoga trainingnya lancar ya, Git”, “Safe flight and see you in Jakarta”, “Semangat, Gita! Semoga ada kesempatan lain.” Awalnya saya cukup asing dengan gaya bertutur ini. Tiap saya cerita tentang kegiatan atau rencana mendatang, Raf selipkan kalimat doa. Kalimat sederhana yang berisi harapan agar apapun ...