Cinta dan Memiliki
Waktu itu kau tiba saat aku lagi patah-patahnya. Hari-hari terasa hampa, tujuan hidup seakan tiada. Sulit bagiku membuka diri, bahkan untuk sekadar teman ngobrol di penghujung hari. Namun semua berubah setelah perjalanan itu. Perjalanan yang mempertemukan kau dan aku. Dari situ, kita mulai sering berbincang dan berbagi banyak hal. Wawasanmu luas seperti angkasa, buatku betah berlama-lama. Rasanya aku bisa cerita apa saja. Dari A sampai Z. Predikat yang sampai saat ini hanya milik sahabatku. Kau pun tahu itu Begitulah, ada lelah yang pada tempatnya, sang nyaman ikut tanpa sengaja. Kedekatan kita mengingatkanku pada satu pelajaran hidup, tentang cinta dan memiliki. Seorang tetua pernah berkata, cinta dan memiliki adalah dua hal yang berbeda. Ketika jatuh cinta, jangan terpatri untuk harus memiliki. Karena sejatinya, kita tetap bisa mencinta. Misalnya, cinta tanah air, apa kita harus memilikinya? Tidak kan? Jadi, tetua itu berpesan, wujudkan cinta itu pada tempatnya yang benar. Ci...