The Art of Friendship - Virgo

Dari semua orang terdekat, mungkin persahabatan sama Virgo adalah yang paling bikin heran. Kaya, Kok bisa gua temenan sama Virgo? Karena Virgo ini anaknya super duper pinter banget—yang mana gua engga. Tapi, apapun itu, gua sangat bersyukur bisa kenal Virgo di hidup gua dan sahabatan sampai sekarang.

Kami sekolah di tempat yang sama dari SMP sampai kuliah. Sekelas pas tahun terakhir SMP, tapi Virgo selalu sama geng anak pintarnya. Nah, kayanya baru lumayan deket itu pas SMA, karena surprisingly selama tiga tahun kami dapet kelas yang sama terus (tiap tahun diacak). Setelah kenal deket, ternyata Virgo anaknya sangat approachable dan humble.

Kalau flashback, ternyata banyak juga momen bareng kami pas SMA. Mulai dari memuja boyband Korea yang saat itu lagi heboh-hebohnya, sampai tiga tahun berturut-turut masuk final Gabolisma (2x juara, 1x runner-up). Gabolisma adalah lomba voli antar kelas yang diadain pas class meeting.

Kalau tanya Virgo, udah pasti momen yang paling berkesan adalah cabut kelas PPKN (lupa nama pelajarannya, pokoknya yang bahas tentang Kenegaraan gitu lah). Waktu itu hari Jumat, gerbang sekolah dibuka karena Jumatan. Cusss kami ambil motor di parkiran dan meluncur ke rumah Virgo. Hahaha. Sebagai anak baik-baik, Virgo feeling guilty banget karena mana pernah dia bolos kelas?!?!?!

Memasuki kuliah, kami masih keep in touch walaupun beda kampus; Virgo di Salemba, gua di Depok. Setelah lulus, kita jauh secara jarak, gua dapet kerja di Atambua, sedangkan Virgo koas di Gorontalo. Tapi komunikasi tetep jalan dan saling update kehidupan.

Ada satu momen yang sampai sekarang bikin gua merasa ga enak hati. Waktu itu gua putus cinta, dan ga lama Virgo juga putus. That was the lowest point of my life. Sulit bagi gua untuk berinteraksi sama orang secara normal. Gua cenderung menarik diri dari dunia luar dan ga mau ketemu orang. Virgo, seperti biasa, ngajakin gua ini itu, mulai dari lari bareng, acara di A, kegiatan di B, dan lainnya. Kebanyakan gua tolak. Tapi, Virgo tetep resilient ngajakin gua keluar walaupun sering gua tolak. That’s why I feel bad, huhu.

Selama masa heartbreak, tiba satu momen di mana gua pengen coba jadi relawan, biar merasa feel good about myself karena kepercayaan diri lagi terjun banget. Daftar lah gua jadi relawan salah satu yayasan anak dan gua ajak Virgo. Virgo ini kaum ekstrovert dan suka kegiatan positif, dan gua yakin dia suka banget kegiatan beginian. Virgo pun mau. Karena domisili kami deketan, kami dijadiin satu kelompok. Selama kurang lebih lima bulan, kami home visit tiap minggu ke keluarga yang anaknya menderita kanker. We did so many things together, and it brought me joy.

Beberapa bulan terakhir ini, kami gym bareng. Saat itu, gua lagi bosen banget sama rutinitas yang monoton, dan juga pengen muay thai lagi. Gua ajak lah Virgo. Virgo ini tipe orang yang kalo olahraga harus ada temennya, so she was very excited to join in. Selama nge-gym empat bulan, kami jadi sering ketemu, bisa dua sampai tiga kali seminggu. Kami pun jadi punya langganan tenda kaki lima buat isi bensin sehabis olahraga: Ayam dan Pecel Lele Pakde Arto! Porsinya banyak, harga bersahabat! Pakde pun sampai hapal sama kami.

Sahabatan kami tipe low maintenance. Ga komunikasi tiap hari, tapi tetep stay in touch. Dan kalau lagi butuh support, kami berusaha ada buat satu sama lain. Gua inget banget pas lagi hancur karena gagal beasiswa (lagi dan lagi), gua chat Virgo minta temenin kemping BESOK. Doi mengiyakan. How lucky I am to have her.

Virgo ini pinter banget, tapi suka ga sadar kalau dia memang sepintar itu. Bulan lalu, Virgo ujian nasional buat kelulusan dokter spesialis. Ujiannya se-Indonesia. Doi belajar mati-matian, dan memang usaha ga mengkhianati hasil. Yak, betul, Virgo peringkat satu! Tapi gua udah nyangka juga dia bakal jadi yang terbaik karena memang dia layak. She’s the best. Satu hal yang sering gua bilang ke dia, “Beb, kalo udah kaya jangan lupa sama gua ya,” wkwkwk.

Penutup ya gengs, karena core memories (bahasanya Virgo) kami terlalu banyak, jadi ceritanya segini dulu. Intinya, gua bersyukur banget punya orang terdekat kaya Virgo. It really means a lot for me. Virgo is special. Banyak momen yang kami lewati bersama, ga cuma momen hepi hepi, tapi juga saat sedih. Dan semoga bisa terus sama sama sampai tua!

HAPPY BIRTHDAY, VIRGO! Let’s grow and shine together!



Our favorite camping spot

Comments

Popular posts from this blog

Sejuta Pesona Sawarna

Thrilling Geger Bentang

Another Best Escape